Healt and Diet

Have a problems of nutrition and health?
Please join this blog and you will get the solution.



Sabtu, 23 Oktober 2010

Sayangi Lambung Anda..



Lambung??, siapa sihh yang gak sayang lambung..?Bayangkann jika lambung kita
sakit, atau perih wahh gak kebayang betapa perihnya...Hmmm kitaa biasa menyebutnyaa dengan magh...Tapi, kalo bahasa kedokterannya adalah Gastritis. Bagi kamu yang merasa mengalami hal ini, atau hanya sekedar pengen tau? Saya, akan bagi ilmu nih tentang gastritis...
GASTRITIS 
       Saluran pencernaan adalah saluran yang berfungsi untuk mencerna makanan, mengabsorbsi zat-zat gizi, dan mesekresi sisa-sisa pencernaan. Saluran cerna terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Anatomi saluran pencernaan pada manusia dilapisi oleh mukosa yang sangat halus sehingga potensi untuk terjadi radang atau infeksi sangat besar terutama di bagian lambung. Penyakit pada saluran pencernaan dapat terjadi pada berbagai tingkatan usia Pada lambung terdapat enzim pencernaan berupa HCl yang memiliki pH sekitar 1,5.
Gastritis atau lebih dikenal sebagai magh berasal dari bahasa yunani yaitu gastro, yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi/peradangan. Gastritis bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari beberapa kondisi yang dapat  mengakibatkan peradangan pada lambung. Peradangan tersebut merupakan akibat dari infeksi oleh bakteri yang sama dengan bakteri yang dapat mengakibatkan borok di lambung yaitu Helicobacter pylori. Tetapi faktor – faktor lain seperti trauma fisik dan pemakaian secara terus menerus beberapa obat penghilang sakit dapat juga menyebabkan gastritis.
Etiologi dan Patologi
Penyebab gastritis adalah obat analgetik anti inflamasi terutama aspirin; bahan kimia, misalnya lisol, merokok, alcohol, stress fisis yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan, gagal pernafasan, gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat, refluk usus lambung. Gastritis juga dapat disebabkan oleh obat-obatan terutama aspirin dan obat anti inflamasi non steroid (AINS), juga dapat disebabkan olah gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung seperti trauma, luka bakar dan sepsis (Ali Iskandar 2007).
Walaupun banyak kondisi yang dapat menyebabkan gastritis, gejala dan tanda – tanda penyakit ini sama antara satu dengan yang lainnya. Gejala-gejala tersebut antara lain :
·         Perih atau sakit seperti terbakar pada perut bagian atas yang dapat menjadi lebih baik atau lebih buruk ketika makan
·         Mual
·         Muntah
·         Kehilangan selera
·         Kembung
·         Terasa penuh pada perut bagian atas setelah makan
·         Kehilangan berat badan
Gastritis yang terjadi tiba – tiba (akut) biasanya mempunyai gejala mual dan sakit pada perut bagian atas, sedangkan gastritis kronis yang berkembang secara bertahap biasanya mempunyai gejala seperti sakit yang ringan pada perut bagian atas dan terasa penuh atau kehilangan selera. Bagi sebagian orang, gastritis kronis tidak menyebabkan apapun.
Gastritis dapat menyebabkan pendarahan pada lambung, tapi hal ini jarang menjadi parah kecuali bila pada saat yang sama juga terjadi borok pada lambung. Pendarahan pada lambung dapat menyebabkan muntah darah atau terdapat darah pada feces dan memerlukan perawatan segera.
Gastritis biasanya terjadi ketika mekanisme pelindung ini kewalahan dan mengakibatkan rusak dan meradangnya dinding lambung. Beberapa penyebab yang dapat mengakibatkan terjadinya gastritis antara lain :
  • Infeksi bakteri
Sebagian besar populasi di dunia terinfeksi oleh bakteri H. Pylori yang hidup di bagian dalam lapisan mukosa yang melapisi dinding lambung. Walaupun tidak sepenuhnya dimengerti bagaimana bakteri tersebut dapat ditularkan, namun diperkirakan penularan tersebut terjadi melalui jalur oral atau akibat memakan makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri ini. Infeksi H. pylori sering terjadi pada masa kanak - kanak dan dapat bertahan seumur hidup jika tidak dilakukan perawatan. Infeksi H. pylori ini sekarang diketahui sebagai penyebab utama terjadinya peptic ulcer dan penyebab tersering terjadinya gastritis. Infeksi dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan peradangan menyebar yang kemudian mengakibatkan perubahan pada lapisan pelindung dinding lambung. Salah satu perubahan itu adalah atrophic gastritis, sebuah keadaan dimana kelenjar-kelenjar penghasil asam lambung secara perlahan rusak. 
  • ·Pemakaian obat penghilang nyeri secara terus menerus. Obat analgesik anti inflamasi nonsteroid (AINS) seperti aspirin, ibuprofen dan naproxen dapat menyebabkan peradangan pada lambung dengan cara mengurangi prostaglandin yang bertugas melindungi dinding lambung. Jika pemakaian obat - obat tersebut hanya sesekali maka kemungkinan terjadinya masalah lambung akan kecil. Tapi jika pemakaiannya dilakukan secara terus menerus atau pemakaian yang berlebihan dapat mengakibatkan gastritis dan peptic ulcer.
  • Penggunaan alkohol secara berlebihan. Alkohol dapat mengiritasi dan mengikis mukosa pada dinding lambung dan membuat dinding lambung lebih rentan terhadap asam lambung walaupun pada kondisi normal.
  • Penggunaan kokain. Kokain dapat merusak lambung dan menyebabkan pendarahan dan gastritis.
  • Stress fisik. Stress fisik akibat pembedahan besar, luka trauma, luka bakar atau infeksi berat dapat menyebabkan gastritis dan juga borok serta pendarahan pada lambung.
  • ·Kelainan autoimmune. Autoimmune atrophic gastritis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat yang berada dalam dinding lambung. Hal ini mengakibatkan peradangan dan secara bertahap menipiskan dinding lambung, menghancurkan kelenjar-kelenjar penghasil asam lambung dan menganggu produksi faktor intrinsic (yaitu sebuah zat yang membantu tubuh mengabsorbsi vitamin B-12). Kekurangan B-12, akhirnya, dapat mengakibatkan pernicious anemia, sebuah konsisi serius yang jika tidak dirawat dapat mempengaruhi seluruh sistem dalam tubuh. Autoimmune atrophic gastritis terjadi terutama pada orang tua.
  • · Crohn's disease. Walaupun penyakit ini biasanya menyebabkan peradangan kronis pada dinding saluran cerna, namun kadang-kadang dapat juga menyebabkan peradangan pada dinding lambung. Ketika lambung terkena penyakit ini, gejala-gejala dari Crohn's disease (yaitu sakit perut dan diare dalam bentuk cairan) tampak lebih menyolok daripada gejala-gejala gastritis.
  • Radiasi and kemoterapi. Perawatan terhadap kanker seperti kemoterapi dan radiasi dapat mengakibatkan peradangan pada dinding lambung yang selanjutnya dapat berkembang menjadi gastritis dan peptic ulcer. Ketika tubuh terkena sejumlah kecil radiasi, kerusakan yang terjadi biasanya sementara, tapi dalam dosis besar akan mengakibatkan kerusakan tersebut menjadi permanen dan dapat mengikis dinding lambung serta merusak kelenjar-kelenjar penghasil asam lambung.
  • Penyakit bile reflux. Bile (empedu) adalah cairan yang membantu mencerna lemak-lemak dalam tubuh. Cairan ini diproduksi oleh hati. Ketika dilepaskan, empedu akan melewati serangkaian saluran kecil dan menuju ke usus kecil. Dalam kondisi normal, sebuah otot sphincter yang berbentuk seperti cincin (pyloric valve) akan mencegah empedu mengalir balik ke dalam lambung. Tapi jika katup ini tidak bekerja dengan benar, maka empedu akan masuk ke dalam lambung dan mengakibatkan peradangan dan gastritis.
  • ·Faktor-faktor lain. Gastritis sering juga dikaitkan dengan konsisi kesehatan lainnya seperti HIV/AIDS, infeksi oleh parasit, dan gagal hati atau ginjal. 
Bagaimana cara mengobati Pasien Gastritis?
Pengobatan umum terhadap gastritis adalah menghentikan atau menghindari faktor penyebab iritasi, pemberian antasid dan simptomatik lain, dan pada gastritis atrofik dengan anemia pernisiosa diobati dengan B12 intramuskuler (hydroxycobalamin atau cyanocobalamin). Jika penyebabnya adalah infeksi oleh Helicobacter pylori, maka diberikan bismuth, antibiotik (misalnya amoksisilin dan klaritromisin) dan obat anti-tukak (omeprazol) (PRO-HEALTH 2009).
Penderita gastritis karena stres akut banyak yang mengalami penyembuhan setelah penyebabnya (penyakit berat, cedera atau perdarahan) berhasil diatasi. Tetapi sekitar 2% penderita gastritis karena stres akut mengalami perdarahan yang sering berakibat fatal. Karena itu dilakukan pencegahan dengan memberikan antasid (untuk menetralkan asam lambung) dan obat anti-ulkus yang kuat (untuk mengurangi atau menghentikan pembentukan asam lambung). Antasida mengandung kombinasi antara aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida. Reaksi antara suatu asam dari asam lambung dan suatu basa dari antasida menghasilkan suasana netral. Perdarahan hebat karena gastritis akibat stres akut bisa diatasi dengan menutup sumber perdarahan pada tindakan endoskopi. Jika perdarahan berlanjut, mungkin seluruh lambung harus diangkat (PRO-HEALTH 2009).
Eradikasi Helicobacter pylori merupakan cara pengobatan yang dianjurkan untuk gastritis kronis yang ada hubungannya dengan infeksi oleh kuman tersebut. eradikasi dapat mengembalikan gambaran histopatologi menjadi normal kembali. Eradikasi dapat dicapai dengan pemberian kombinasi penghambat pompa proton dan antibiotik. Antibiotik dapat berupa tetrasiklin, metronidasol, klaritromisin, dan amoksisilin. Kadang-kadang diperlukan lebih dari satu macam antibiotik untuk mendapatkan hasil pengobatan yang baik.
Gastritis erosif kronis bisa diobati dengan antasid. Penderita sebaiknya menghindari obat tertentu (misalnya aspirin atau obat anti peradangan non-steroid lainnya) dan makanan yang menyebabkan iritasi lambung. Misoprostol mungkin bisa mengurangi resiko terbentuknya ulkus karena obat anti peradangan non-steroid. Untuk meringankan penyumbatan di saluran keluar lambung pada gastritis eosinofilik, bisa diberikan kortikosteroid atau dilakukan pembedahan.
Gastritis atrofik tidak dapat disembuhkan. Sebagian besar penderita harus mendapatkan suntikan tambahan vitamin B12. Gastiritis karena penyakit Ménétrier bisa disembuhkan dengan mengangkat sebagian atau seluruh lambung. Sedangkan gastritis sel plasma bisa diobati dengan obat ulkus yang menghalangi pelepasan asam lambung.
Selain terapi medis, pola makan sangat membantu dalam penyembuhan ataupun mencegah penyakit gastritis. Ada makanan yang boleh untuk dikonsumsi oleh penderita gastritis, ada juga yang tidak boleh dikonsumsi (tidak dianjurkan).
Bahan makanan yang dianjurkan dan yang idak dianjurkan
Bahan makanan Dianjurkan Tidak dianjurkan
Sumber karbohidrat



Beras dibubur atau ditim, kentang dipure, makaroni direbus, roti dipanggang, biskuit, krekers, mi, bihun, tepung-tepungan dubuat bubur, atau dipuding. Beras ketan, beras tumbuk, roti whole white, jagung, ubi, singkong, tales, cake, dodol, dan berbagai kue yang terlalu manis dan berlemak tinggi.
Sumber protein hewani Daging sapi empuk, hati, ikan, ayam digiling atau dicincang dan direbus, disemur, ditim, dipanggang, telur ayam direbus, didadar, ditim, diceplok air dan dicampur dalam makanan, susu. Daging, ikan ayam yang diawetkan, digoreng, daging babi, telur diceplok atau digoreng.
Sumber protein nabati Tahu, tempe direbus dan ditim, ditumis, kacang hijau direbus, dan dihaluskan. Tahu, tempe digoreng, kacang tanah, kacang merah, kacang tolo.
Sayuran Sayuran yang tidak banyak serat dan tidak menimbulkan gas ketika dimasak, bayam, bit, labu siam, labu kuning, wortel, tomat direbus, dan ditumis. Sayuran mentah, sayuran erserta tinggi, dan menimbulkan gas seperti daun singkong, kacang panjang, kol, lobak, sawi, dan asparagus.
Buah-buahan Pepaya, psang, jeruk manis, sari buah, pit, dan peach dalam kaleng. Buah yang tinggi serat dari atau dapat menimbulkan gas seperti jambu biji, nanas, apel, kedondong, durian, nangka, buah yang dikeringkan.
Lemak Margarin dan mentega, minyka untuk menumis dan santan encer. Lemak hewan, santan kental.
Minuman
Teh dan sirup.
Minuman yang mengandung soda dan alkohol, kopi, ice cream.
Bumbu
Gula, garam, vetsin, kunci, kencur, jahe, kunyit, terasi,laos, salam, sereh.
Lombok, bawang merica, cuka, dan sebagainya yang tajam.
Bagaimana? Anda punya keluhan? silahkan berbagi disini..
Daftar Pustaka

Almatsiet Sunita. 2008. Penuntun Diet edisi baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Ali I. 2007. Mengatasi Gangguan pada Pencernaan dengan Ramuan Tradisional. Jakarta: Agromedia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar